Kabar terbaru dari pasar komoditas menunjukkan adanya pergerakan signifikan pada harga emas. Pada hari Jumat, 13 Juni 2024, harga emas dunia mencatatkan lonjakan yang didorong oleh meningkatnya ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran.
Kekhawatiran akan konflik regional yang meluas di Timur Tengah telah mendorong investor untuk mencari aset safe haven, yang berujung pada peningkatan permintaan emas. Harga emas spot tercatat naik 1,3% menjadi US$3.428,10 per troi ons, mendekati rekor tertinggi sebelumnya. Sementara itu, emas berjangka AS juga mengalami kenaikan signifikan, mencapai US$3.452,80 per troi ons.
Analis dari RJO Futures, Daniel Pavilonis, menyatakan bahwa eskalasi konflik ini memicu kekhawatiran di pasar, yang berpotensi menjaga harga emas tetap tinggi. Selain faktor geopolitik, laporan inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan turut memberikan dukungan terhadap kenaikan harga emas, meningkatkan ekspektasi pasar terhadap potensi penurunan suku bunga oleh The Fed.
Namun, perlu dicatat bahwa permintaan fisik emas di beberapa negara Asia mengalami penurunan akibat harga yang melonjak. Di India, misalnya, harga emas domestik telah melampaui level psikologis 100.000 rupee per 10 gram, yang menekan aktivitas pembelian. Para ahli di Goldman Sachs memproyeksikan harga emas akan terus meningkat, mencapai US$3.700 per troi ons pada akhir 2025 dan menembus US$4.000 pada pertengahan 2026.
Kenaikan harga emas ini bisa menjadi peluang atau tantangan tersendiri. Bagi investor yang sudah memiliki emas, ini adalah saat yang tepat untuk menikmati keuntungan. Sementara bagi yang belum, perlu mempertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk berinvestasi, mengingat harga yang sudah cukup tinggi. Tetaplah waspada dan pantau terus perkembangan pasar!