Perdagangan emas menunjukkan tren peningkatan. Situasi geopolitik global, khususnya ketegangan antara Iran dan Israel, menjadi pemicu utama pergerakan harga emas. Investor cenderung mencari aset yang dianggap aman (safe haven) di tengah ketidakpastian.
Pada 23 Juni, harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi US$ 3.382,42 per ons. Sementara itu, emas berjangka AS juga mengalami kenaikan sebesar 0,3% ke level US$ 3.395. Jeffrey Christian dari CPM Group menyebutkan, ketidakpastian politik akibat konflik yang terjadi berperan penting dalam penguatan harga emas saat ini. Kondisi ini mendorong pelaku pasar untuk mencari perlindungan nilai (hedging) pada aset emas.
Faktor lain yang turut diperhatikan adalah data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS yang akan dirilis. Selain itu, keputusan Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%–4,50% juga memberikan pengaruh. Emas batangan, yang tidak memberikan imbal hasil, umumnya diuntungkan ketika suku bunga rendah.
Perlu diketahui, harga emas hari ini sempat mencapai level tertinggi di US$ 3.500,05 pada 22 April lalu. Analis memperkirakan, jika gejolak politik dan ekonomi terus berlanjut, harga emas berpotensi menembus US$ 3.500 per ons dalam beberapa bulan mendatang. Investor disarankan untuk terus memantau perkembangan situasi global dan kebijakan ekonomi yang dapat mempengaruhi pergerakan harga emas.
Bagaimana dengan perak dan logam lainnya? Harga perak di pasar spot naik 0,7% menjadi 36,23 dolar AS per ons. Harga platinum menguat 2% menjadi 1.290,31 dolar AS, sementara paladium melonjak 3,1% menjadi 1.076,50 dolar AS, mencapai level tertingginya sejak 11 Juni.