Pergerakan harga emas saat ini cenderung melambat akibat sentimen global. Namun, kondisi ini justru membuka potensi menarik bagi investor yang ingin memanfaatkan peluang *rebound* harga.
Pada hari Rabu (25/6), harga emas spot tercatat berada di level US$ 3.328,73 per ons troi, naik tipis 0,15% dari hari sebelumnya. Meskipun demikian, dalam sepekan terakhir, harga emas mengalami penurunan sebesar 1,21%.
Menurut Brahmantya Himawan, Analis Finex Solusi Future, gencatan senjata antara Israel dan Iran menjadi salah satu faktor pemicu penurunan harga emas hari ini. Kondisi ini meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong *risk off* di pasar.
Namun, Brahmantya melihat penurunan ini sebagai momentum yang tepat untuk masuk ke pasar emas, terutama dengan adanya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed. Data PMI AS yang bervariasi dan pernyataan *dovish* dari pejabat The Fed semakin memperkuat spekulasi ini.
Brahmantya memperkirakan bahwa penurunan suku bunga berpotensi mendongkrak harga emas. Investor dapat mempertimbangkan untuk membeli emas spot di kisaran US$ 3.100 - US$ 3.200 per ons troi dan emas Antam di sekitar Rp 1.700.000 per gram.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, investor dapat mengambil keputusan investasi yang tepat sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan masing-masing.