Setelah sempat tertekan, harga emas dunia akhirnya menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Kenaikan ini tentu menjadi perhatian para investor, menimbulkan pertanyaan apakah ini adalah awal dari tren positif yang berkelanjutan, atau hanya sebuah rebound sementara sebelum kembali tertekan.
Pada awal Juli 2025, tepatnya pada hari Senin, harga emas mengalami kenaikan signifikan sebesar 0,93%, mencapai level US$3.303,31 per troy ons. Penguatan ini berhasil membawa kembali emas di atas level psikologis US$3.300, setelah sebelumnya sempat terperosok ke angka US$3.200. Kemudian, pada hari berikutnya, harga emas kembali melanjutkan tren positif dengan mencatatkan kenaikan sebesar 0,25% menjadi US$3.311,51 per troy ons.
Salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas tersebut adalah melemahnya nilai tukar dolar AS. Indeks dolar AS (DXY) tercatat mengalami penurunan sebesar 0,54% ke level 96,87, level terendah sejak Februari 2022. Pelemahan dolar ini memberikan angin segar bagi emas, yang sering kali menjadi pilihan investasi alternatif saat dolar melemah.
Selain pelemahan dolar AS, ada beberapa faktor lain yang turut memengaruhi pergerakan harga emas. Sentimen pasar terhadap potensi defisit anggaran pemerintah AS dan harapan akan adanya kesepakatan dagang antara AS dan mitra dagang utamanya juga turut memberikan dampak positif bagi emas. Selain itu, emas juga diuntungkan dari lingkungan suku bunga rendah, karena dianggap sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi.
Saat ini, perhatian investor tertuju pada rilis data ekonomi AS, seperti data ketenagakerjaan ADP dan data klaim pengangguran. Data-data ini akan memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed) di masa mendatang. Kebijakan The Fed, khususnya terkait suku bunga, memiliki dampak yang signifikan terhadap harga emas.
Analis dari Citi memperkirakan bahwa harga emas akan terkonsolidasi di kisaran US$3.100 hingga US$3.500 per troy ons pada kuartal ketiga tahun ini. Mereka juga mencatat bahwa level US$3.500 yang sempat dicapai pada akhir April mungkin merupakan level tertinggi yang akan dicapai, mengingat defisit pasar emas diperkirakan akan segera mencapai puncaknya.
Kesimpulan: Strategi Investasi Emas di Tengah Ketidakpastian
Kebangkitan harga emas menawarkan peluang sekaligus tantangan bagi investor. Meskipun ada potensi kenaikan lebih lanjut, investor perlu mempertimbangkan faktor-faktor risiko yang ada, seperti kebijakan The Fed dan kondisi ekonomi global. Diversifikasi portofolio dan manajemen risiko yang baik tetap menjadi kunci utama dalam berinvestasi emas. Apakah Anda akan memanfaatkan momentum rebound ini untuk menambah kepemilikan emas Anda, atau memilih untuk menunggu sinyal yang lebih jelas? Pilihan ada di tangan Anda.