Pergerakan saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menjadi sorotan utama di kalangan investor belakangan ini. Kenaikan harga yang signifikan, mencapai lebih dari 20% hanya dalam empat hari, memicu pertanyaan: apakah ini peluang investasi emas yang menjanjikan atau sekadar gelembung yang siap meledak?
Pada perdagangan hari ini, saham BRMS menunjukkan penguatan, naik 1,24% ke level Rp490 per lembar pada pukul 09.40 WIB. Secara year-to-date, kinerja saham ini bahkan lebih impresif, melonjak hingga 41,62%. Lonjakan ini menarik perhatian investor asing, dengan catatan *net buy* mencapai Rp676,8 miliar hingga 11 Juni.
Kinerja positif BRMS erat kaitannya dengan tren positif harga emas global yang terus mencetak rekor tertinggi. Kenaikan harga emas dunia berdampak positif pada rata-rata harga jual (ASP) BRMS, naik 5,5% menjadi US$ 2.809 per troy ons. Hal ini tercermin dalam laporan keuangan kuartal pertama BRMS, di mana laba bersih melonjak 304% menjadi US$ 14,5 juta. Peningkatan laba ini didorong oleh kenaikan pendapatan seiring dengan peningkatan volume penjualan sebesar 12%.
Manajemen BRMS menargetkan peningkatan produksi emas antara 7,9% hingga 15,6% menjadi 70.000-75.000 troy ons pada tahun ini. Optimisme ini didukung oleh realisasi produksi kuartal pertama yang mencapai 21.900 troy ons, setara dengan 29,2% - 31,3% dari target tahunan. Peningkatan produksi ini didukung oleh kenaikan kadar emas yang diproses sebesar 60% menjadi 1,6 gram per ton.
Selain itu, prospek BRMS juga didukung oleh rencana operasional pabrik emas Gorontalo Minerals pada semester pertama 2026 dan transisi ke penambangan bawah tanah pada 2027. Langkah ini diharapkan dapat membuka akses ke bijih berkadar tinggi dan mengoptimalkan laba dalam jangka panjang.
Beberapa sekuritas memberikan proyeksi positif terhadap saham BRMS. Samuel Sekuritas menargetkan harga saham BRMS mencapai Rp550 per lembar, sementara UOB Kayhian menargetkan Rp500 per lembar. Namun, penting untuk diingat bahwa target harga ini tidak serta merta akan tercapai dalam jangka pendek.
Kenaikan harga saham BRMS yang signifikan dalam waktu singkat perlu diwaspadai. Potensi *profit taking* dapat memicu volatilitas. Investor disarankan untuk mencermati level *support* terdekat sebagai peluang *buy on retracement*. Diversifikasi portofolio dan manajemen risiko tetap menjadi kunci utama dalam berinvestasi.
Pergerakan harga emas dan kinerja operasional BRMS akan terus menjadi faktor penentu. Investor perlu melakukan riset mendalam dan mempertimbangkan toleransi risiko sebelum membuat keputusan investasi. Apakah BRMS akan terus melaju atau mengalami koreksi, hanya waktu yang akan menjawab.