Kabar terbaru dari pasar komoditas! Pada hari Jumat, 14 Juni, harga emas mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Pemicunya? Tentu saja, sentimen pasar yang terombang-ambing akibat tensi geopolitik yang kembali memanas.
Mengutip dari Reuters, harga emas spot mengalami kenaikan sebesar 0,8%, menyentuh level US$3.412,29 per troy ons. Sementara itu, harga emas berjangka AS juga tak kalah moncer dengan penguatan sebesar 1,2% menjadi US$3.384,40 per troy ons. Secara akumulatif mingguan, emas telah mencatatkan kenaikan sekitar 3,1%.
Kenaikan ini dipicu oleh laporan mengenai serangan militer Israel ke Iran. Meskipun Amerika Serikat menyatakan tidak terlibat dalam operasi tersebut, ketegangan ini meningkatkan kekhawatiran investor terhadap stabilitas di kawasan Timur Tengah. Alhasil, emas sebagai aset safe haven kembali menjadi incaran.
Selain faktor geopolitik, pelemahan indeks dolar AS juga turut andil dalam mendorong kenaikan harga emas. Data ekonomi AS yang menunjukkan klaim tunjangan pengangguran yang tinggi dan inflasi produsen yang lebih rendah dari perkiraan, semakin memperkuat ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed).
Kondisi ini membuat emas semakin menarik bagi investor global. Pasar saat ini bahkan memprediksi adanya pemangkasan suku bunga sebesar 55 basis poin hingga akhir 2025, yang kemungkinan akan dimulai pada bulan September.
Dengan berbagai faktor yang saling mendukung, prospek emas masih terlihat cerah dalam jangka pendek. Namun, sebagai investor yang cerdas, tetaplah waspada dan pantau terus perkembangan situasi global serta kebijakan ekonomi yang dapat memengaruhi pergerakan harga emas.