Perkembangan terkini menunjukkan adanya koreksi pada harga emas Antam di tengah gejolak geopolitik yang terjadi antara Iran dan Israel. Pada hari Jumat (20/6), tercatat harga emas Antam berada di angka Rp 1.936.000 per gram, mengalami penurunan sebesar Rp 1.000 dari hari sebelumnya. Secara akumulatif, terjadi pelemahan sebesar 0,77% dalam kurun waktu satu minggu.
Menurut Lukman Leong, seorang analis dari Doo Financial Futures, penurunan ini lebih disebabkan oleh aksi profit taking yang dilakukan oleh para investor setelah sebelumnya harga emas mengalami kenaikan yang signifikan. Investor menganggap bahwa harga emas saat ini masih berada pada level yang cukup tinggi dalam jangka pendek, sehingga memicu aksi jual untuk merealisasikan keuntungan.
Namun, perlu diingat bahwa ketidakpastian global masih menjadi faktor yang akan memengaruhi pergerakan harga emas. Jika eskalasi konflik antara Iran dan Israel kembali memanas, atau jika kebijakan tarif dari Trump kembali diterapkan, maka harga emas berpotensi untuk kembali melonjak. Dalam skenario yang lebih bullish, harga emas Antam diperkirakan dapat mencapai Rp 2,1 juta - Rp 2,15 juta per gram pada akhir tahun.
Sebagai investor, penting untuk mencermati perkembangan geopolitik dan kebijakan ekonomi global. Koreksi harga saat ini bisa menjadi peluang untuk mengakumulasi emas, namun tetap perhatikan risiko dan sesuaikan dengan profil investasi Anda.