Di tengah ketidakpastian global, emas kembali menunjukkan kilaunya. Investor yang telah lama memantau pergerakan logam mulia ini mungkin bisa sedikit bernapas lega. Sentimen positif kembali menghampiri pasar emas, didorong oleh kombinasi faktor geopolitik dan ekonomi yang saling terkait.
Sempat mengalami tekanan, harga emas dunia menunjukkan resiliensinya. Pada hari Kamis (19/6/2025), tercatat kenaikan tipis sebesar 0,11% ke level US$3.372,28 per troy ons, setelah sebelumnya terkoreksi. Namun, pada perdagangan Jumat (20/6/2025) pagi, pasar spot menunjukkan pelemahan tipis sebesar 0,14% di posisi US$3.367,68 per troy ons. Pergerakan ini mengindikasikan pasar yang masih mencari keseimbangan di tengah berbagai sentimen yang ada.
Beberapa faktor utama menjadi pendorong kebangkitan harga emas. Pertama, meningkatnya ketegangan geopolitik, terutama konflik yang melibatkan Israel dan Iran. Serangan dan ancaman balasan memicu kekhawatiran akan stabilitas regional, mendorong investor mencari aset safe haven seperti emas. Kondisi geopolitik yang tidak stabil ini memang kerap kali menjadi berkah tersendiri bagi investasi emas.
Kedua, pelemahan dolar AS turut berkontribusi pada kenaikan harga emas. Indeks Dolar AS (DXY) tercatat melemah, membuat emas menjadi lebih menarik bagi investor yang memegang mata uang lain. Pelemahan mata uang Paman Sam ini secara tidak langsung meningkatkan daya beli emas di pasar internasional.
Meskipun demikian, penting untuk mencermati kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed). Bank sentral AS ini mengindikasikan bahwa risiko inflasi masih tinggi, sehingga mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. Suku bunga yang tinggi cenderung menekan harga emas karena emas tidak memberikan imbal hasil seperti aset lainnya.
Ketua The Fed, Jerome Powell, juga mewanti-wanti potensi inflasi yang lebih tinggi akibat tarif impor yang lebih mahal. Pernyataan ini memperkuat sinyal bahwa The Fed akan tetap berhati-hati dalam mengambil kebijakan moneter, yang dapat mempengaruhi pergerakan harga emas.
Emas memang dikenal sebagai aset safe haven, terutama di masa ketidakpastian ekonomi dan geopolitik. Namun, perlu diingat bahwa lingkungan suku bunga yang tinggi dapat mengurangi daya tariknya. Investor perlu mempertimbangkan dengan matang profil risiko dan tujuan investasi sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada emas.
Kondisi geopolitik yang dinamis dan kebijakan moneter yang ketat menciptakan lanskap investasi yang kompleks. Investor perlu melakukan riset mendalam dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil keputusan. Diversifikasi portofolio tetap menjadi kunci untuk mengurangi risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan.
Meskipun ketegangan antara Israel dan Iran dapat terus berlanjut, dengan potensi keterlibatan Amerika Serikat, investor disarankan untuk tetap tenang dan rasional. Pasar emas akan terus berfluktuasi, dan peluang akan selalu ada bagi mereka yang mampu membaca situasi dengan cermat. Jadi, apakah ini saat yang tepat untuk berinvestasi pada harga emas hari ini? Jawabannya tergantung pada analisis dan strategi investasi masing-masing.