Menjelang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada 12 Juni 2025, para investor menantikan potensi pembagian dividen yang menarik. ANTM, sebagai emiten BUMN di sektor pertambangan emas, memiliki rekam jejak yang cukup baik dalam memberikan dividen kepada para pemegang sahamnya.
Tahun 2024 menjadi periode yang menguntungkan bagi ANTM. Lonjakan harga emas dunia, didorong oleh faktor makroekonomi dan ketegangan geopolitik, memberikan dampak positif signifikan terhadap kinerja perusahaan. Tercatat, pendapatan ANTM dari segmen emas mengalami pertumbuhan fantastis, mencapai 120% menjadi Rp 57,56 triliun, dibandingkan Rp 26,12 triliun pada tahun 2023. Kenaikan ini sejalan dengan meningkatnya permintaan harga emas di pasar domestik.
Selain itu, laba bersih ANTM juga menunjukkan peningkatan yang menggembirakan. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 1,4 triliun pada kuartal IV-2024, melonjak 122% dibandingkan kuartal sebelumnya. Secara keseluruhan, laba bersih ANTM sepanjang tahun 2024 mencapai Rp 3,6 triliun, meningkat 19% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kinerja operasional ANTM juga menunjukkan tren positif. Volume produksi logam emas dari tambang perusahaan mencapai 1.019 kg, sementara volume penjualan produk emas mencapai 43.776 kg. Seluruh penjualan ini dialokasikan untuk pasar domestik, mencerminkan kuatnya permintaan dalam negeri terhadap emas.
Dengan kinerja keuangan yang solid di tahun 2024, pertanyaan utama bagi investor adalah seberapa besar dividen yang berpotensi dibagikan oleh ANTM? Secara historis, ANTM dikenal royal dalam membagikan dividen. Bahkan, pada tahun buku 2023, perusahaan pernah membagikan payout ratio sebesar 100%, yang berarti seluruh laba bersih tahun tersebut dibagikan kepada investor. Namun, pada tahun-tahun sebelumnya, payout ratio ANTM berkisar antara 42%-85%.
Jika ANTM menerapkan kebijakan dividen konservatif dengan payout ratio 50%, potensi dividen per saham (DPS) yang dihasilkan bisa mencapai Rp75,88. Sementara itu, jika perusahaan mempertahankan kebijakan royal seperti tahun sebelumnya dengan payout ratio 85%, potensi DPS bisa lebih tinggi lagi. Ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor yang mencari pendapatan pasif dari investasi mereka.
Kenaikan aset yang dimiliki oleh Antam, dari Rp 42,85 triliun pada 2023 menjadi Rp 44,52 triliun pada 2024, juga menjadi indikasi positif bagi investor. Pertumbuhan ekuitas sebesar 3% menjadi Rp 32,2 triliun, serta percepatan pelunasan pinjaman investasi senilai Rp 1,68 triliun, semakin memperkuat fundamental perusahaan.
Keputusan untuk berinvestasi pada saham ANTM menjelang RUPS tentu memerlukan pertimbangan yang matang. Investor perlu mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk prospek pertumbuhan harga emas hari ini, kebijakan dividen perusahaan, serta kondisi ekonomi dan politik global. Meskipun potensi dividen yang menggiurkan menjadi daya tarik utama, investor juga perlu menyadari risiko yang mungkin timbul, seperti fluktuasi harga komoditas dan perubahan regulasi.
Bagi investor pemula, penting untuk melakukan riset yang mendalam dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan sebelum mengambil keputusan investasi. Diversifikasi portofolio juga menjadi kunci untuk mengurangi risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan. Sementara itu, investor berpengalaman dapat memanfaatkan momentum ini untuk menambah kepemilikan saham ANTM, terutama jika mereka meyakini prospek pertumbuhan perusahaan di masa depan.
Menjelang RUPS ANTM 2025, peluang investasi di sektor pertambangan emas semakin menarik perhatian. Kinerja keuangan yang solid dan potensi dividen yang menggiurkan menjadikan ANTM sebagai salah satu pilihan investasi yang patut dipertimbangkan. Namun, investor perlu tetap berhati-hati dan melakukan analisis yang komprehensif sebelum mengambil keputusan, agar dapat memaksimalkan potensi keuntungan dan meminimalkan risiko investasi.