Di tengah gejolak ekonomi global, harga emas kembali bersinar. Pada hari Rabu, 21 Mei, harga emas spot melonjak hingga US$ 3.298,19 per ons troi, mencetak rekor tertinggi dalam sepekan terakhir. Kenaikan ini didorong oleh melemahnya nilai tukar Dolar AS dan meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven, terutama di tengah kekhawatiran terkait kondisi fiskal Amerika Serikat.
Analis UBS, Giovanni Staunovo, menyoroti bahwa kekhawatiran atas kondisi fiskal AS, terutama setelah pemangkasan peringkat utang oleh Moody's, menjadi pemicu utama. Pelemahan Dolar AS juga turut berperan, membuat emas menjadi lebih terjangkau bagi investor di luar AS. Selain itu, dinamika politik dalam negeri AS turut memicu ketidakpastian, mendorong investor mencari perlindungan di aset yang lebih aman.
Kondisi ini tentu menjadi perhatian bagi para investor emas. Meskipun harga sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di level US$ 3.500,05 per ons troi pada bulan sebelumnya, didorong oleh pembelian bank sentral dan kekhawatiran perang dagang, fluktuasi harga tetap perlu diwaspadai. Investor perlu mencermati perkembangan isu fiskal AS, negosiasi dagang, serta pembicaraan damai Rusia-Ukraina, yang semuanya dapat memengaruhi sentimen pasar.
Selain emas, logam mulia lainnya juga mengalami pergerakan. Palladium stabil di US$ 1.013,73, sementara perak naik tipis 0,1% ke US$ 33,10 per ons troi, dan platinum menguat 0,4% ke US$ 1.057,57 per ons troi.
Dengan ketidakpastian yang masih membayangi pasar global, emas kembali membuktikan dirinya sebagai aset safe haven yang menarik. Apakah ini saat yang tepat untuk menambah portofolio emas Anda? Pertimbangkan dengan matang profil risiko dan tujuan investasi Anda sebelum mengambil keputusan.