Pergerakan harga emas global menunjukkan adanya koreksi setelah sempat mencapai level tertinggi dalam empat minggu. Pada perdagangan Selasa, 4 Juni 2024, emas spot mengalami penurunan sebesar 0,7% menjadi US$ 3.355,79 per ons troi. Kondisi ini terjadi setelah sebelumnya sempat menyentuh titik tertinggi sejak 8 Mei.
Penguatan tipis dolar AS menjadi salah satu faktor utama yang memicu koreksi pada harga emas hari ini. Selain itu, aksi ambil untung (profit-taking) oleh para investor juga turut memberikan tekanan. Pasar juga menunjukkan kehati-hatian terhadap arah kebijakan dagang AS yang dinilai masih belum jelas.
Menurut Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank, pergerakan emas sebelumnya didukung oleh melemahnya dolar dan meningkatnya permintaan terhadap aset lindung nilai akibat ketegangan geopolitik dan kenaikan tarif. Namun, aksi profit-taking setelah reli harga sebelumnya menjadi faktor penekan harga pada hari ini.
Selain faktor-faktor tersebut, investor juga menantikan data ketenagakerjaan AS non-farm payrolls (NFP) yang akan dirilis pada hari Jumat, serta pidato dari pejabat The Fed. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan petunjuk mengenai arah suku bunga ke depan. Perlu diingat, emas sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil cenderung lebih diminati saat suku bunga rendah karena biaya peluangnya menjadi lebih kecil.
Koreksi harga emas ini menjadi pengingat akan pentingnya diversifikasi investasi dan pemantauan terhadap berbagai faktor ekonomi global. Bagi investor, kondisi ini bisa menjadi peluang untuk melakukan akumulasi, namun tetap perlu dilakukan dengan hati-hati dan berdasarkan analisis yang matang.