Setelah mengalami kenaikan signifikan di awal tahun 2025, harga emas kini memasuki fase konsolidasi. Bagaimana sebenarnya kondisi terkini dan apa yang perlu diperhatikan investor?
Pada hari Minggu (22/6), harga emas batangan Antam tercatat berada di level Rp 1.942.000 per gram. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,91% dalam sepekan terakhir. Meskipun demikian, jika dilihat secara year-to-date (YTD), emas Antam masih mencatatkan kenaikan yang cukup impresif, yaitu sebesar 26%.
Penurunan ini sejalan dengan pergerakan harga emas di pasar spot, yang juga mengalami pelemahan sebesar 1,60% dalam sepekan, berada di posisi US$ 3.368,3 per ons troi. Analis keuangan, Eko Endarto, menjelaskan bahwa koreksi ini disebabkan oleh aksi ambil untung (profit taking) oleh investor, terutama setelah meningkatnya ketegangan geopolitik.
Namun, Eko juga menambahkan bahwa potensi penguatan emas sebagai aset safe haven akan semakin besar jika konflik geopolitik, khususnya di Timur Tengah, semakin memanas. Investor disarankan untuk mencermati perkembangan situasi ini.
Lukman Leong, Analis Doo Financial Futures, sependapat bahwa aksi profit taking menjadi faktor utama koreksi harga emas. Ia menyarankan investor untuk menahan posisi terlebih dahulu sambil menunggu kejelasan terkait negosiasi tarif dan arah geopolitik global. Sutopo Widodo, Presiden Komisioner HFX International Berjangka, menambahkan bahwa faktor makroekonomi seperti penguatan dolar AS dan keputusan The Fed mempertahankan suku bunga juga turut memengaruhi pergerakan harga emas saat ini.
Meskipun ada berbagai faktor yang menekan harga emas dalam jangka pendek, Sutopo tetap optimis bahwa emas masih memiliki peluang untuk menguat, terutama jika The Fed mulai memangkas suku bunga dan tensi geopolitik tetap tinggi. Ia memproyeksikan harga emas Antam bisa mencapai Rp 2.300.000 – Rp 2.400.000 per gram hingga akhir tahun ini.
Jadi, apakah ini saat yang tepat untuk membeli emas? Jawabannya tergantung pada profil risiko dan tujuan investasi Anda. Jika Anda seorang investor konservatif yang mencari aset safe haven, pembelian bertahap saat harga terkoreksi bisa menjadi pilihan menarik. Namun, selalu ingat untuk melakukan riset dan mempertimbangkan semua faktor sebelum membuat keputusan investasi.