Pergerakan harga emas global menunjukkan tren positif. Pada hari Selasa (21/5), tercatat kenaikan lebih dari 1% yang dipicu oleh melemahnya nilai tukar Dolar AS dan sentimen negatif di pasar saham. Kondisi ini diperparah oleh ketidakpastian geopolitik global, khususnya terkait konflik Rusia-Ukraina.
Kenaikan harga emas spot mencapai 1,7% menjadi US$ 3.284,74 per ons, sementara harga emas berjangka AS ditutup menguat 1,6% ke level US$ 3.284,60 per ons. Pelemahan Dolar AS sendiri dipicu oleh penurunan peringkat utang jangka panjang pemerintah AS oleh Moody's, menimbulkan kekhawatiran terhadap beban utang nasional.
David Meger dari High Ridge Futures menyatakan bahwa ketidakpastian pasar dan melemahnya dolar menjadi faktor utama pendorong harga emas. Phillip Streible dari Blue Line Futures memperkirakan resistensi kuat di level US$3.350, dengan batas bawah pergerakan harga di kisaran US$3.150.
Kondisi ini menjadikan emas sebagai aset safe haven yang menarik di tengah ketidakpastian ekonomi. Investor dengan profil risiko konservatif bisa mempertimbangkan alokasi dana ke emas sebagai diversifikasi portofolio. Namun, penting untuk diingat bahwa investasi emas tetap memiliki risiko dan fluktuasi harga emas dapat terjadi sewaktu-waktu. Selalu lakukan riset mendalam dan pertimbangkan tujuan investasi Anda sebelum mengambil keputusan.