Bagi para investor emas, dinamika global selalu menjadi faktor penting yang memengaruhi pergerakan harga emas. Salah satu peristiwa yang saat ini menjadi sorotan adalah perundingan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Intensitas pembicaraan dagang antara dua negara ekonomi raksasa ini, secara langsung maupun tidak langsung, dapat memengaruhi sentimen pasar dan pada akhirnya berdampak pada nilai emas.
Pada perdagangan terakhir, terlihat adanya koreksi tipis pada harga emas, hal ini terjadi seiring dengan pelaku pasar yang mencermati perkembangan perundingan AS-China. Pada hari Selasa (10/6/2025), harga emas dunia mengalami penurunan sebesar 0,16%, berada di level US$3.322,17 per troy ons. Namun, pada perdagangan hari berikutnya, Rabu (11/6/2025), hingga pukul 06.18 WIB, terlihat adanya penguatan tipis sebesar 0,03%, dengan harga mencapai US$3.323,11 per troy ons di pasar spot.
Penurunan harga emas pada hari Selasa disebabkan oleh optimisme pasar terhadap potensi kesepakatan antara AS dan China. Apabila kedua negara berhasil mencapai titik temu dalam isu tarif dagang, ketegangan ekonomi global diperkirakan akan mereda. Kondisi ini dapat mengurangi permintaan terhadap aset safe haven seperti emas. Selain itu, penguatan indeks dolar AS juga turut menekan harga emas. Dolar yang lebih kuat membuat emas menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain.
David Meger dari High Ridge Futures menuturkan bahwa penurunan harga emas dari level tertinggi baru-baru ini sebagian besar disebabkan oleh ekspektasi positif terhadap negosiasi antara China dan AS. Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, juga menyatakan bahwa pembicaraan dengan China berjalan dengan baik. Namun, investor tetap perlu waspada, karena kesepakatan dagang yang tercapai dapat mengurangi daya tarik emas sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.
Bob Haberkorn dari RJO Futures menyarankan investor untuk terus memantau perkembangan perundingan AS-China. Menurutnya, banyak investor yang menunggu terjadinya penurunan harga yang lebih signifikan, misalnya di sekitar US$3.100 per ons, sebelum kembali masuk ke pasar emas. Selain itu, data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS juga menjadi perhatian investor untuk mengukur inflasi dan dampaknya terhadap kebijakan moneter.
Perundingan AS-China memiliki dampak signifikan terhadap pergerakan harga emas hari ini. Investor perlu memahami dinamika ini untuk mengambil keputusan investasi yang tepat. Pantau terus perkembangan perundingan dan data ekonomi penting lainnya. Diversifikasi portofolio dan strategi dollar-cost averaging dapat membantu mengurangi risiko di tengah ketidakpastian pasar. Ingatlah bahwa investasi emas adalah investasi jangka panjang, sehingga diperlukan kesabaran dan disiplin dalam mengelola portofolio.